Makalah Kelompok 3 Organisasi BEM
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perguruan
tinggi atau kampus pada dasarnya hanya memberikan ilmu dalam bidang
akademik saja pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa hanya dapat unggul
dalam bidang akademik. Disini mahasiswa perlu mendapatkan
pembelajaran di luar dari akademik. Seperti kedisiplinan, pertanggung
jawaban, jiwa social hingga bekerjasama dalam satu team. Hal-hal
tersebut bertujuan agar mahasiswa mampu bersosialisasi,berkomunikasi
dengan baikdengan masyarakat dalam dunia kerja nantinya.hal itu bisa
di dapatkan dengan mengikuti organisasi mahasiwa.
Organisasi
mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam kehidupan kampus yang
tidak dapat dipisahkan dari aktifitas dan kegiatan mahasiswa pada
perguruan tinggi. Organisasi memiliki peran yang sangat penting untuk
mahasiswa dan peguruan tinggi tersebut. Di dalam organisasi terdapat
struktur kepengurusan untuk mencapai visi dan misi organisasi
tersebut.
Salah
satu organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi adalah Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM berfungsi untuk menjadikan mahasiswa
menjadi lebih berkontribusi dan bermanfaat terhadap kampusnya guna
mencapai kepentingan mahasiswa. Sehingga mahasiwa yang mengikuti bem
dapat menyalurkan ilmunya atau mengembangkan dirinya baik secara
akademik maupun non akademik.
1.2
Tujuan Penulisan
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2.
1.3
Rumusan Masalah
Pada makalah
kali ini, kami akan membatasi pada masalah-masalah berikut :
- Apa yang dimaksud dengan organisasi?
- Apa fungsi dan peran pada Organisasi BEM?
- Apa saja struktur organisasi yang terdapat pada BEM?
- Permasalahan apa saja yang ada pada BEM? Bagaimana solusinya?
1.4.
Manfaat
Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
penulis dalam memahami permasalahan yang menjadi topik kajian. Bagi
masyarakat makalah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sebagai
bahan pertimbangan dalam memahami eksistensi organisasi mahasiswa di
perguruan tinggi dan di dalam masyarakat. Bagi pihak akademi,
diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan kajian belajar dalam
rangka meningkatkan prestasi diri pada mahasiswa khususnya dan
meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
1.5.
Metode Penulisan
Metode penelitian yang kami gunakan dalam menyusun
makalah ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.
Narasumber yang kami pilih adalah beberapa anggota dari Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
(BEM FIKTI)
BAB
II
PEMBAHASAN
- ORGANISASI
Organisasi
adalah sekumpulan ora ng-orang yang bekertja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Organisasi mahasiswa merupakan sekumpulan
mahasiswa yang membentuk sebuah kelompok untuk mencapai sebuah
tujuan.Keefektifan sebuah organisasi pasti memiliki fisi dan misi
untuk mencapai tujuannya, begitu juga halnya dengan organisasi
mahasiswa. Intinya mahasiswa harus bias mengembangkan fungsi dan
perannya sebagai mahasiswa. Seperti pengembangan intelektual akademis
yang berguna nanti nya untuk terjun ke masyarakat. Oleh sebab itu
untuk mengembangkan peran tersebut dapat dilakukan dengan bergabung
dengan organisasi mahasiswa.
Contoh
organisasi yang ada di wilayah kampus diantaranya, Badan Eksekutif
Mahasiswa , Himpunan Sistem Informasi, Himpunan Sistem Komputer,
dll.Dalam hal ini kelompok kami mengambil contoh organisasi Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (
BEM FIKTI) Universitas Gunadarma.
Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan
Eksekutif Mahasiswa atau BEM adalah wadah dari seluruh mahasiswa
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki agar menjadi
mahasiswa untuk memiliki kekayaan dibidang pengetahuan, kesenian dan
lain sebagainya.BEM sebagai jembatan peenghubung antara mahasiswa dan
lembaga, sehingga BEM berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk
menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak lembaga untuk
mewujudkan kesejahteraan di lingkungan kmapus. Masa bakti BEM selama
1 tahun.BEM merupakan kelanjutan dan perpaduan antara Badan
Perwakilan Mahasiswa(BPM) dengan Senat Mahasiswa. Anggota BEM adalah
mahasiswa yang masih aktif dan telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan BEM.
B. FUNGSI DAN PERAN BEM
1. Mengesahkan serta
mengajukan proposal kegiatan organisasi dan berhak untuk meminta
laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi.
2. Menetapkan garis
program kemahasiswaan dengan berpedoman pada peraturan-peraturan yang
berlaku di kampus
3. Membimbing, mengarahkan
dan mengawasi kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
4. Menyusun dan
melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan anggaran yang telah
ditetapkan oleh kampus
5. Mewakili mahasiswa
kampus(mendampingi) dalam kegiatan eksternal untuk berkoordinasi atau
berkomunikasi dengan organisai mahasiwa perguruan tinggi lainnya.
6. Menampung dan
memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam bidang akademik
maupun kesejahteraan mahasiswa.
- STRUKTUR ORGANISASI BEM
1.
Anggota Biasa
Setiap
mahasiswa/i aktif yang terdaftar sebagai mahasiswa program studi
strata satu Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma.
2.
Anggota Aktif
Adalah
anggota biasa yang telah memenuhi prosedur penjenjangan yang
ditetapkan oleh BEM FIKTI UG.
3.
Kepala Departement
Adalah
anggota aktif yang telahmemenuhiprosedurpenjenjangandanditetapkanoleh
BPH BEM FIKTI UG untuk mengepalai salah satu dari enam departement,
yang terdiri dari department akademik, department penelitian dan
pengembangan, department sosial masyarakat, department hubungan
masyarakat, department olahraga dan departement seni budaya.
4.
Badan Pengurus Harian
Adalahanggota
aktif yang telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh Ketua
dan Wakil Ketua BEM FIKTI UG.BPH BEM FIKTI UG terdiridariKetua,
WakilKetua, Sekretaris, Bendahara dan Kepala bidang.
- PERMASALAHAN PADA BEM
Pada
penulisan makalah ini organisasi yang kami jadikan sampel untuk
penelitian adalah BEM FIKTI Universitas Gunadarma. Keterangan dari
narasumber permasalahan yang sering terjadi dalam organisasi tersebut
adalah Miss Communication. Permasalahan tersebut sering muncul saat
anggota berada dalam tekanan besar pelaksanaan event.
Ada
beberapa contoh permasalahan yang terjadi pada BEM, diantaranya
adalah :
- Saat akan mengadakan suatu event seminar, maka panitia bagian acara akan menghubungi narasumber untuk dijadikan pembicara saat seminar. Bagian acara akan berhubungan langsung dengan pihak pembicara atau manajer pembicara tersebut mengenai biaya pembayaran pembicara. Disaat itu, panitia acara yang sedang bernegosiasi mengenai biaya pembayaran pembicara, langsung membuat keputusan untuk menyetujui narasumber, tanpa adanya koordinasi dengan bendahara dan panitia lain. Padahal, keuangan yang ada tidak mencukupi untuk membiayai pembicara tersebut. Sehingga terjadi konflik antara panitia acara dengan bendahara dan pihak lain.
- Saat memberikan sertifikat kepada peserta seminar. Biasanya, terjadi kesalahan dalam penulisan nama peserta di sertifikat. Entah, kesalahan peserta yang menulis nama mereka atau panitia yang salah dalam mengetikkan nama mereka. Sehingga pada saat pembagian sertifikat, para peserta mengcomplain kesalahan penulisan nama mereka di sertifikat kepada panitia. Miss communication yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antara divisi acara dengan divisi perlengkapan.
- Ketika pembicara membatalkan janji dengan para panitia, karena mendadak narasumber yang telah disetujui tidak dapat menghadiri pelaksanaan acara. Padahal, di banner acara sudah dipublikasikan bahwa pembicara tersebut yang akan dating. Sehingga membuat panitia mencari pembicara lain yang sesuai tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam permasalahan ini, seharusnya panitia membuat MoU(Memorandum of Understanding) atau nota persetujuan, kepada pihak pembicara. Sehingga, pembicara tidak bisa melakukan pembatalan secara sepihak.
Dalam organisasi BEM setiap permasalahan yang terjadi
tidak akan dibiarkan berlarut, karena organisasi BEM sendiri sifatnya
kekeluargaan. Itulah salah satu contoh permasalahan yang ada di
organisasi BEM.
Ada 4 fungsi utama
dalam manajemen:
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Dalam 4 fungsi utama dalam
manajemen ini kami menggunakan contoh pada acara Techno Fair
2015.
Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Dalam fungsi ini biasanya anggota BEM melakukan perencanaan secara matang. Seperti konsep acara pada tahun ini, pembicara yang harus di undang, berapa orang yang di butuhkan untuk menjadi anggota panitia, merekrut anggota di luar BEM, berapa seminar dan workshop yang harus diadakan, jobdesk anggota pada acara dan lain-lainnya dalam bentuk perencanaan secara teknis maupun non teknis lainnya.
Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Pada fungsi ini para panitia yang sudah terpilih di susun struktur ke panitiaannya. Seperti :
- Ketua dan wakil pelaksana
- Ketua dan anggota divisi acara
- Ketua dan anggota divisi perlengkapan
- Ketua dan anggota divisi Humas, Publikasi dan Dokumentasi (HPD)
- Ketua dan anggota divisi konsumsi
Dengan tersusunnya
struktur panitia sehingga mempermudah anggota untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban mereka sesuai dengan divisi mereka masing-masing
Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Karena dalam acara ini di rekrut volunteer atau anggota di luar BEM sehingga, fungsi ini sangat perlu di lakukan. Seperti pada divisi HPD ketua divisi memberitahukan bahwa tugas mereka adalah seperti mendesign logo dan banner acara, mempublikasikan acara ini ke mahasiswa baik di kampus ataupun di luar kampus, dan melakukan dokumentasi ketika acara itu di laksanakan. Inti dari fungsi ini adalah baik dari ketua pelaksana ataupun ketua divisi masing-masing menjelaskan dan mengarahkan para anggotanya untuk dpata berkoordinasi bersama untuk menjalankan kewajiban mereka masing-masing agar acara ini terlaksana sesuai dengan perencanaan.
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan yang dihadapi. Pada fungsi ini, biasanya ketika berjalannya acara pasti ada Koorlap atau Koordinasi Lapangan atau pengawas acara. Korlap berfungsi mengecek dan mengawasi agar acara dapat berjalan dengan baik. Koorlap selalu berkeliling memastikan ketika ada anggota yang telah selesai melaksanakan jobdesk mereka, akan langsung di minta untuk membantu jobdesk yang lain yang sedang kekurangan SDM. Kemudian ketika acara telah selesai di adakan evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk melaporkan acara yang telah di laksanakan sesuai divisi mereka, dan mencari tahu apakah acara tadi berjalan sesuai dengan rencana apa tidak. Apabila terjadi beberapa kesalahan atau kegagalan dalam evaluasi ini panitia mencari tahu kekurangan dan kesalahan yang telah di lakukan sehingga bisa memperbaiki kesalahan itu untuk tidak terulang kembali di acara yang akan datang.
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Organisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang
membentuk sebuah kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Adapun Badan
Eksekutif Mahasiswa atau BEM itu adalah wadah dari seluruh mahasiswa
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki agar menjadi
mahasiswa untuk memiliki kekayaan dibidang pengetahuan, kesenian dan
lain sebagainya. Selain itu juga BEM sebagai jembatan penghubung
antara mahasiswa dan lembaga tertinggi di universitas, sehingga BEM
berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan saran dan
aspirasinya kepada pihak lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan di
lingkungan kampus.
Saran
Semoga BEM di Universitas
Gunadarma dapat berkembang lebih baik lagi sehingga memberikan banyak
manfaat dan pelajaran bagi para mahasiswa baik di bidang akademik
maupun non-akademik.
Pertanyaan :
- Apakah visi dan misi pada BEM FIKTI saling keterkaitan dengan BEM fakultas lain yang ada di Universitas Gunadarma? (Dody)
Jawab :
Setiap fakultas
memiliki visi dan misi yang berbeda – beda, akan tetapi secara
garis besar memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menampung aspirasi
mahasiswa sekaligus sebagai pihak yang menjembatani mahasiswa kepada
pihak tertinggi kampus.
- Berikan contoh bentuk aksi BEM terhadap aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. (Erlangga)
Jawab :
Kita ambil contoh
study case pada tahun 2014 lalu, saat sebelum proker (program kerja)
BEM FIKTI direncanakan, salah seorang teman dari luar kepengurusan
BEM FIKTI menyampaikan aspirasi mereka bahwa mereka ingin diadakan
event seminar yang berhubungan dengan tema multimedia. Lalu, dengan
kesempatan yang ada, di tahun 2014 akhirnya BEM FIKTI mewujudkan
aspirasi dari mahasiswa-mahasiswa tersebut dengan mengadakan seminar
“Video Mapping”.
- Bagaimana cara BEM merekrut dalam mencari calon pengurus BEM berikutnya? Apa saja kriteria yang harus dipenuhi dan bagaimana cara BEM memberikan toleransi kepada para pengurusnya untuk masalah akademik ataupun masalah diluar BEM? (Fajar)
Jawab :
Caranya adalah
dengan melakukan sosialisasi kekelas-kelas terlebih dahulu apa saja
keuntungan menjadi pengurus BEM, menyebarkan informasi open
requitment melalui berbagai media social. Kriteria yang harus
dipenuhi diantaranya adalah mahasiswa aktif jurusan Sistem Informasi
atau Sistem Komputer (khusus untuk BEM FIKTI), minimal telah
menyelesaikan 2 semester, IPK minimal 2.75, berkomitmen dan mampu
bekerja sama dengan baik. BEM memberikan toleransi kepada pengurusnya
dengan cara, contohnya pada saat ada acara dan salah satu pengurusnya
adalah panitia inti, sementara tanggal acaranya bentrok dengan jadwal
kuliah, maka BEM akan memberikan surat izin untuk ditujukan kepada
dosen yang bersangkutan bahwa mahasiswa tersebut tidak dapat hadir di
kelas dikarenakan menjadi panitia di acara seminar Techno Fair 2015
misalnya.
- Apa pengaruh organisasi untuk dunia kerja nanti? (Idlan)
Jawab :
Pengaruh organisasi
terhadap dunia kerja nanti sangat besar. Mahasiswa yang pernah ikut
dalam organisasi, pada saat di dunia kerja nanti tidak akan terkejut
dengan “medan” dan kondisi yang ada di ruang lingkup pekerjaan.
Karena, mereka sudah mengerti bagaimana bersikap kepada rekan kerja,
kepada atasan dan bawahan, mereka sudah terbiasa untuk cekatan dan
mampu berfikir atau membuat keputusan dibawah tekanan sekalipun.
Terutama saat terjadi konflik dan dihadapkan dengan suatu masalah,
mereka sudah terlatih untuk memecahkan masalah dan tahu pola pikir
untuk solusi yang baik. Mereka juga mempunyai jiwa kepemimpinan.
Pengaruhnya adalah mahasiswa tersebut akan terlihat lebih unggul,
lebih gesit dan lebih terorganisir pada saat bekerja.
- Fungsi dan peranan BEM yang tertulis di makalah kami salah satunya adalah, membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan UKM. Pertanyaannya adalah, apakah fungsi dan peranan BEM pada point tersebut adalah umum (terdapat di setiap perguruan tinggi) atau hanya di dalam Universitas Gunadarma saja? (Rizal)
Jawab
:
Fungsi
dan peranan BEM pada point tersebut adalah umum (terdapat di setiap
perguruan tinggi). Tetapi, untuk di Universitas Gunadarma point ini
tidak sepenuhnya berlaku, karena BEM yang ada di Univ. Gunadarma
tidak sepenuhnya membimbing, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan dari
setiap UKM yang ada. Yang berhak melakukan point tersebut adalah
pihak tertinggi dari kampus Gunadarma sebagai Pembina UKM.
- Langkah apa yang dilakukan jika target yang diinginkan tidak tercapai? (Riandika)
Jawab
:
Dari awal panitia sudah menyiapkan plan A,B,C,D bahkan
E. Plan A merupakan target utama, dan plan E merupakan kemungkinan
terburuk. Jika dari semua planning yang sudah dibikin ternyata tidak
tercapai, maka panitia khususnya panitia acara akan berifikir ulang
untuk mencari alternative lain, secara berunding dan bermusyawarah,
dengan mencari target yang tidak jauh dari prioritas utama (plan A),
tetapi dengan kondisi (keuangan, tempat, dll) yang bisa ditolerir.
Comments
Post a Comment