Set Instruksi
KELOMPOK 2
Karakteristik instruksi mesin
1.Instruksi mesin (machine instruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU.
2.Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (instruction set) CPU.
3.Mempelajari karakteristik instruksi mesin, meliputi:
- elemen-elemen instruksi mesin
- representasi instruksinya
- jenis-jenis instruksi
- penggunaan alamat
- rancangan set instruksi
1. Elemen Instruksi Mesin
-Untuk dapat dieksekusi CPU, suatu instruksi harus berisi elemen informasi yang diperlukan CPU secara lengkap dan jelas.
-Elemen – elemennya:
1. Operation Code (Opcode)
menspesifikasikan operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner.
2. Source Operand Reference
operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input instruksi.
3. Result Operand Reference
Merupakan hasil atau keluaran operasi.
4. Next Instruction Reference
elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi
* Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
* Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
* Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
* Menetapkan mode pengalamatan.
* Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan memori
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
* Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
* Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
* Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
* Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya)
SET
INSTRUKSI
Set
instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di
mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa
mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti
sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya
digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Sebuah
instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa
informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil
akan ditempatkan. Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand
berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada
beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin
yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin
lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang dari
panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda
dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang,
karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi
yang paling panjang.
Tujuan
-Memahami representasi set instruksi dan jenis-jenis format instruksi.
-Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan.
-Macam-macam mode pengalamatan
-Format instruksi
-Format instruksi pada pentium
-Memahami implementasi set instruksi pada pentium II
Sasaran
-Pengetahuan tentang set instruksi sangat dirasakan manfaatnya oleh programmer bahasa tingkat rendah,
seperti bahasa assembler.
-Bagi programmer bahasa tingkat rendah sangat memerlukan informasi tentang penggunaan register
dan spesifikasinya, struktur memory, maupun format instruksi.
-Bab ini juga akan membahas tentang karakteristik mesin instruksi, tipe-tipe operasi,
mode pengalamatan dan format instruksi.
-Memahami representasi set instruksi dan jenis-jenis format instruksi.
-Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan.
-Macam-macam mode pengalamatan
-Format instruksi
-Format instruksi pada pentium
-Memahami implementasi set instruksi pada pentium II
Sasaran
-Pengetahuan tentang set instruksi sangat dirasakan manfaatnya oleh programmer bahasa tingkat rendah,
seperti bahasa assembler.
-Bagi programmer bahasa tingkat rendah sangat memerlukan informasi tentang penggunaan register
dan spesifikasinya, struktur memory, maupun format instruksi.
-Bab ini juga akan membahas tentang karakteristik mesin instruksi, tipe-tipe operasi,
mode pengalamatan dan format instruksi.
Karakteristik instruksi mesin
1.Instruksi mesin (machine instruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU.
2.Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (instruction set) CPU.
3.Mempelajari karakteristik instruksi mesin, meliputi:
- elemen-elemen instruksi mesin
- representasi instruksinya
- jenis-jenis instruksi
- penggunaan alamat
- rancangan set instruksi
1. Elemen Instruksi Mesin
-Untuk dapat dieksekusi CPU, suatu instruksi harus berisi elemen informasi yang diperlukan CPU secara lengkap dan jelas.
-Elemen – elemennya:
1. Operation Code (Opcode)
menspesifikasikan operasi yang akan dilakukan. Kode operasi berbentuk kode biner.
2. Source Operand Reference
operasi dapat berasal dari lebih satu sumber. Operand adalah input instruksi.
3. Result Operand Reference
Merupakan hasil atau keluaran operasi.
4. Next Instruction Reference
elemen ini menginformasikan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil dan dieksekusi
Format
instruksi (biner):
Missal
instruksi dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat
register.
Beberapa
simbolik instruksi:
ADD :
Add (jumlahkan)
SUB :
Subtract (Kurangkan)
MPY/MUL :
Multiply (Kalikan)
DIV :
Divide (Bagi)
LOAD :
Load data dari register/memory
STOR :
Simpan data ke register/memory
MOVE :
pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain
SHR :
shift kanan data
SHL :
shift kiri data .dan lain-lain
Cakupan
jenis instruksi:
Data
processing :
Aritmetik (ADD, SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT, SHR,
dsb); konversidata
Data
storage (memory) : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb)
Data
movement :
Input dan Output ke modul I/O
Program
flow control : JUMP, HALT, dsb.
Bentuk
instruksi dan Jumlah Alamat
-Jumlah register atau alamat yang digunakan dalam operasi CPU tergantung format masing-masing CPU.
-Ada format operasi yang menggunakan 3, 2, 1 dan 0 register.
-Umumnya yang digunakan adalah 2 register dalam satu operasi.
-Desain CPU saat ini telah menggunakan 3 alamat dalam satu operasi,
-terutama dalam MIPS. (million instruction per second)
-Alamat instruksi yang lebih sedikit akan membuat instruksi lebih sederhana dan pendek, tetapi lebih sulit diimplementasikan fungsi-fungsi yang kita inginkan.
-Karena instruksi CPU sederhana maka rancangan CPU juga lebih sederhana.
-Jumlah bit dan referensi per instruksi lebih sedikit sehingga fetch dan eksekusi lebih cepat.
-Jumlah instruksi per program biasanya jauh lebih banyak.
-Pada jumlah alamat per instruksi banyak, jumlah bit dan referensi instruksi lebih banyak sehingga waktu eksekusi lebih lama.
-Diperlukan register CPU yang banyak, namun operasi antar register lebih cepat.
-Lebih mudah mengimplementasikan fungsi-fungsi yang kita inginkan.
-Jumlah instruksi per program jauh lebih sedikit.
-Untuk lebih jelas perhatikan contoh instruksi – instruksi dengan jumlah register berbeda untuk menyelesaikan persoalan yang sama.
-Jumlah register atau alamat yang digunakan dalam operasi CPU tergantung format masing-masing CPU.
-Ada format operasi yang menggunakan 3, 2, 1 dan 0 register.
-Umumnya yang digunakan adalah 2 register dalam satu operasi.
-Desain CPU saat ini telah menggunakan 3 alamat dalam satu operasi,
-terutama dalam MIPS. (million instruction per second)
-Alamat instruksi yang lebih sedikit akan membuat instruksi lebih sederhana dan pendek, tetapi lebih sulit diimplementasikan fungsi-fungsi yang kita inginkan.
-Karena instruksi CPU sederhana maka rancangan CPU juga lebih sederhana.
-Jumlah bit dan referensi per instruksi lebih sedikit sehingga fetch dan eksekusi lebih cepat.
-Jumlah instruksi per program biasanya jauh lebih banyak.
-Pada jumlah alamat per instruksi banyak, jumlah bit dan referensi instruksi lebih banyak sehingga waktu eksekusi lebih lama.
-Diperlukan register CPU yang banyak, namun operasi antar register lebih cepat.
-Lebih mudah mengimplementasikan fungsi-fungsi yang kita inginkan.
-Jumlah instruksi per program jauh lebih sedikit.
-Untuk lebih jelas perhatikan contoh instruksi – instruksi dengan jumlah register berbeda untuk menyelesaikan persoalan yang sama.
- Format
instruksi 3 alamat
Mempunyai
bentuk umum seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamat hasil,
dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk
algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a
dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format
ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi tidak dimungkinkan ada
pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih
pendek.
Contoh:
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
SUB Y, A, B Y := A – B
MPY T, D, E T := D × E
ADD T, T, C T := T + C
DIV Y, Y, T Y:= Y / T
Memerlukan 4 operasi
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
SUB Y, A, B Y := A – B
MPY T, D, E T := D × E
ADD T, T, C T := T + C
DIV Y, Y, T Y:= Y / T
Memerlukan 4 operasi
- Format
instruksi 2 alamat
Mempunyai
bentuk umum : [OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari satu alamat hasil merangkap
operand, satu alamat operand, missal : SUB Y,B yang mempunyai arti dalam
algoritmik : Y:= Y – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg Y
dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Y. bentuk bentuk format ini
masih digunakan di computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit
register, tapi panjang program tidak bertambah terlalu banyak.
Contoh
:
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
MOVE Y, A Y := A
SUB Y, B Y := Y – B
MOVE T, D T := D
MPY T, E T := T × E
ADD T, C T := T + C
DIV Y, T Y:= Y / T
Memerlukan 6 operasi
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
MOVE Y, A Y := A
SUB Y, B Y := Y – B
MOVE T, D T := D
MPY T, E T := T × E
ADD T, C T := T + C
DIV Y, T Y:= Y / T
Memerlukan 6 operasi
- Format
instruksi 1 alamat
Mempunyai
bentuk umum : [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di
accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B
dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian
simpan hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di
computer jaman dahulu, untuk mengoprasikan di perlukan
satu register, tapi panjang program semakin bertambah.
Contoh
:
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
LOAD D AC := D
MPY E AC := AC × E
ADD C AC := AC + C
STOR Y Y := AC
LOAD A AC := A
SUB B AC := AC – B
DIV Y AC := AC / Y
STOR Y Y := AC
Memerlukan 8 operasi
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
LOAD D AC := D
MPY E AC := AC × E
ADD C AC := AC + C
STOR Y Y := AC
LOAD A AC := A
SUB B AC := AC – B
DIV Y AC := AC / Y
STOR Y Y := AC
Memerlukan 8 operasi
- Format instruksi 0 alamat
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top] dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top] dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.
Contoh
:
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
PUSH A S[top] := A
PUSH B S[top] := B
SUB S[top] := A – B
PUSH C S[top] := C
PUSH D S[top] := D
PUSH E S[top] := E
MPY S[top] := D × E
ADD S[top] := C + S[top]
DIV S[top] := (A – B) /S[top]
POP Y Out := S[top]
Memerlukan 10 operasi
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
PUSH A S[top] := A
PUSH B S[top] := B
SUB S[top] := A – B
PUSH C S[top] := C
PUSH D S[top] := D
PUSH E S[top] := E
MPY S[top] := D × E
ADD S[top] := C + S[top]
DIV S[top] := (A – B) /S[top]
POP Y Out := S[top]
Memerlukan 10 operasi
DESAIN
SET INSTRUKSI
Desain
set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak
aspek, diantaranya adalah:
- Kelengkapan set instruksi
- Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
- Kompatibilitas : – Source code compatibility – Object code Compatibility
Selain
ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand
FORMAT
INSTRUKSI
*
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam
instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format
Instruksi (Instruction Format).
OPERAND
REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND
*
Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
* Numbers : – Integer or fixed point – Floating point – Decimal (BCD)
* Characters : – ASCII – EBCDIC
* Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
* Numbers : – Integer or fixed point – Floating point – Decimal (BCD)
* Characters : – ASCII – EBCDIC
* Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
JENIS
INSTRUKSI
* Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions
* Data storage: Memory instructions
* Data Movement: I/O instructions
* Control: Test and branch instructions
* Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions
* Data storage: Memory instructions
* Data Movement: I/O instructions
* Control: Test and branch instructions
TRANSFER
DATA
* Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
* Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
* Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
* Menetapkan mode pengalamatan.
* Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan memori
Operasi
set instruksi untuk transfer data :
*
MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
* STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
* LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
* EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
* CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
* SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
* PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
* POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
* STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
* LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
* EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
* CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
* SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
* PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
* POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
- Transfer data sebelum atau sesudah.
- Melakukan fungsi dalam ALU.
- Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi
set instruksi untuk arithmetic :
1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
*
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
INPUT
/ OUPUT
* Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
*
Operasi set instruksi Input / Ouput :
1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL
1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL
*
Tindakan CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin
, call / return.
*
Operasi set instruksi untuk transfer control :
1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
CONTROL
SYSTEM
* Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.
JUMLAH
ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)
* Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya.
* Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand dan hasilnya)
Macam-macam
instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan
1. O – Address Instruction
2. 1 – Addreess Instruction.
3. N – Address Instruction
4. M + N – Address Instruction
1. O – Address Instruction
2. 1 – Addreess Instruction.
3. N – Address Instruction
4. M + N – Address Instruction
Macam-macam
instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction
5. Rancangan Set Instruksi
-Aspek paling menarik dalam arsitektur komputer adalah perancangan ini berpengaruh banyak pada aspek lainnya.
-Set instruksi menentukan banyaknya fungsi yang harus dilakukan CPU.
-Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol kerja CPU.
-Pertimbangan: kebutuhan pemrogram menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi.
Masalah yang fundamental meliputi:
*Operation repertoire:
Berapa banyak dan operasi-operasi apa yang tersedia.
Sekompleks apakah operasi itu seharusnya
*Data Types:
Jenis data
Format data
*Instruction format:
Panjang instruksi
Jumlah alamat
Ukuran field
*Register:
Jumlah register CPU yang dapat direferensikan oleh instruksi dan fungsinya
*Addressing:
Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand
-Aspek paling menarik dalam arsitektur komputer adalah perancangan ini berpengaruh banyak pada aspek lainnya.
-Set instruksi menentukan banyaknya fungsi yang harus dilakukan CPU.
-Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol kerja CPU.
-Pertimbangan: kebutuhan pemrogram menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi.
Masalah yang fundamental meliputi:
*Operation repertoire:
Berapa banyak dan operasi-operasi apa yang tersedia.
Sekompleks apakah operasi itu seharusnya
*Data Types:
Jenis data
Format data
*Instruction format:
Panjang instruksi
Jumlah alamat
Ukuran field
*Register:
Jumlah register CPU yang dapat direferensikan oleh instruksi dan fungsinya
*Addressing:
Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand
ADDRESSING
MODES
Jenis-jenis
addressing modes (Teknik Pengalamatan) yang paling umum:
* Immediate
* Direct
* Indirect
* Register
* Register Indirect
* Displacement
* Stack
* Immediate
* Direct
* Indirect
* Register
* Register Indirect
* Displacement
* Stack
Teknik
Pengalamatan
Untuk
menyimpan data ke dalam memori komputer, tentu memori tersebut diberi identitas
(yang disebut dengan alamat/ address) agar ketika data tersebut diperlukan
kembali, komputer bisa mendapatkannya sesuai dengan data yang pernah diletakkan
di sana.
Teknik
pengalamatan ini hampir sudah tidak diperlukan lagi oleh pemakai komputer saat
ini karena hampir seluruh software yang beredar di pasaran tidak mengharuskan
si pemakai menentukan di alamat mana datanya akan disimpan (semua sudah
otomatis dilakukan oleh si software).
Jadi,
yang kita pelajari adalah bagaimana kira-kira si software tersebut melakukan
teknik pengalamatannya, sehingga data yang sudah kita berikan dapat disimpan di
alamat memori tertentu dan dapat diambil kembali dengan tepat.
Jenis-jenis metode
pengamatan
1.Direct
Absolute(pengalamatan langsung)
| load | reg address| | Load | reg | alamat
Alamat address =
Efektif seperti yang diberikan dalam instruksi)
Hal ini
membutuhkan ruang dalam sebuah instruksi untuk cukup alamat yang besar.. Hal
ini sering tersedia di mesin CISC yang memiliki panjang instruksi variabel,
seperti x86.. Beberapa mesin RISC memiliki Literal khusus Atas instruksi Load yang
menempatkan sebuah 16-bit konstan di atas setengah dari register.. Sebuah literal instruksi ATAU dapat
digunakan untuk menyisipkan 16-bit konstan di bagian bawah mendaftar itu,
sehingga alamat 32-bit kemudian dapat digunakan melalui mode pengalamatan tidak
langsung mendaftar, yang itu sendiri disediakan sebagai "base- plus-offset
"dengan offset 0.
Syntax
|
Effectif adress
|
Loc
|
EA=Loc
|
Add,R1
|
R1←[R1]+[100]
|
Kelebihan
·
Field alamat berisi
efektif address sebuah operand
·
Teknik ini banyak digunakan
pada komputer lama dan komputer ecil
·
Hanya memerlukan
sebuah referensi memori dan tidak memerlukan kalkulus khusus
Kelemahan
·
Keterbatasan field
alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang
word Contoh: ADD A ; tambahkan isi pada lokasi alamat A ke akumulator
2.Immidiate
Bentuk pengalamatan
ini yang paling sederhana
·
Operand benar-benar
ada dalam instruksi atau bagian dari instruksi = operand sama dengan field
alamat
·
Umumnya bilangan akan
disimpan dalam bentuk kompleent dua
·
Bit paling kiri
sebagai bit tanda
·
Ketika operand
dimuatkan ke dalam register data, bit tanda digeser ke kiri hingga maksimum
word data Contoh: ADD 5 ; tambahkan 5 pada akumulator
Syntax
|
Effectif adress
|
#value
|
Operand=value
|
Add #10,R1
|
R1←[R1]+10
|
Keuntungan
Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk
memperoleh operand Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan
cepat
Kekurangan
Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat
3.indirect register
·
Metode pengalamatan
register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung
·
Perbedaannya adalah
field alamat mengacu pada alamat register.
·
Letak operand berada
pada memori yang dituju oleh isi register
·
Keuntungan dan
keterbatasan pengalamatan register tidak langsung pada dasarnya sama dengan
pengalamatan tidak langsung
Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak
langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak Dalam satu siklus
pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya
menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode
pengalamatan tidak langsung
Syntax
|
Effectif adress
|
(Ri)
|
EA=[Ri]
|
Add,(R1),R1
|
R1←[R1]+[[R1]]
|
4.indirect- memori
Salah satu mode
pengalamatan yang disebutkan dalam artikel ini bisa memiliki sedikit tambahan
untuk menunjukkan pengalamatan tidak langsung, yaitu alamat dihitung
menggunakan modus beberapa sebenarnya alamat dari suatu lokasi (biasanya
lengkap kata) yang berisi alamat efektif sebenarnya. Pengalamatan tidak
langsung dapat digunakan untuk kodeatau data.. Hal ini dapat membuat
pelaksanaan pointer atau referensi atau menangani
lebih mudah, dan juga dapat membuat lebih mudah untuk memanggil subrutin
yang tidak dinyatakan dialamati. Pengalamatan tidak langsung tidak membawa
hukuman performansi karena akses memori tambahan terlibat.
Beberapa awal
minicomputer (misalnya Desember PDP-8, Data General Nova) hanya memiliki
beberapa register dan hanya rentang menangani terbatas (8 bit).Oleh karena itu
penggunaan memori tidak langsung menangani hampir satu-satunya cara merujuk ke
jumlah yang signifikan dari memori
Perbandingan
set instruksi
Beberapa
computer CISC (Complex Instruction Set Computer) menggunakan cara implist dalam
menentukan mode addressing pada setiap set instruksinya. Penentuan mode
addressing dengan cara implicit memiliki arti bahwa pada set instruksi tidak di
ada bagian yang menyatakan tipe dari mode addressing yang digunakan, deklarasi
dari mode addressing itu berada menyatu dengan opcode. Lain hal nya dengan cara
imsplisit, cara eksplisit sengaja menyediakan tempat pada set instruksi untuk
mendeklarasikan tipe mode addressing. Pada cara eksplisit deklarasi opcode dan
mode addressing berada terpisah.
Data
pada tempat deklarasi mode addressing diperoleh dari logaritma basis dua jumlah
mode addressing. Jika deklarasi mode addressing dilakukan secara implicit akan
menghemat tempat dalam set instruksi paling tidak satu bit untuk IBM 3090 dan 6
bit untuk MC68040. Perubahan satu bit pada set instruksi akan memberikan
jangkauan alamat memori lebih luas mengingat range memori dinyatakan oleh
bilangan berpangkat dua.
Implementasi
hardware
Setiap
set instruksi yang berbeda membutuhkan perangkat hardware yang berbeda pula.
Hal ini terjadi karena set instruksi yang berbeda menyimpan informasi yang
berbeda sehingga dibutuuhkan hardware yang berbeda untuk mengubah set instruksi
tersebut ke bentuk sinyal-sinyal control.
Untuk
mendapatkan opcode berikutnya prosesor harus mengetahui letak dari opcode
tersebut secara pasti pada memory. Karena tipe dari mode addressing sangat
mempengaruhi posisi dari operand, maka secara tidak langsung mode addressing
mempengaruhi letak opcode selanjutnya. Sehingga dapat disimpulkan kedua cara
pendeklarasian mode addressing tersebut turut mempengaruhi arsitektur hardware
dari computer.
Pengalamatan
Program
biasanya ditulis dalam bahasa tingkat tinggi, yang memunkinkan program untuk
menggunakan konstanta, variable local dan global, pointer, dan array. Pada saat
mentranslasi program bahsa tingkat tinggi menjadi bahsa assembly, compiler
harus mampu mengimplimentasi konstruksi ini menggunakan fasilitas yang
disediakan dalam set instruksi computer dimana program akan dijalankan. cara
yang berbeda dalam menentukan lokasi suatu operand ditetapkan dalam suatu
instruksi yang disebut sebagai mode pengalamatan.
Implementasi
variable dan konstanta
Variable
dan konstanta adalah tipe data yang paling sederhana dan terdapat dalam hampir
setiap program computer. Dalam bahasa assembley, suatu variable dinyatakan
dengan mengalokasikan suatu register atau lokasi memori untuk menyimpan
nilainya. Sehingga nilai tersebut dapat diubah seperlunya menggunakan instruksi
sesuai.
Kita
mengakses operand dengan menetapkan nama register atau alamat lokasi memori
tempat operand berada. Definisi yang presisi dari dua mode tersebut adalah:
a) Mode
register operand adalah isi register prosesor, nama alamat register dinyatakan
dalam instruksi tersebut.
b) Mode
absolute operand adalah lokasi memori, alamat lokasi dinyatakan secara
eksplisit didalam instruksi tersebut. (pada bebrapa bahasa assembly, mode ini
disebut direct).
c) Mode
immediate operand dinyatakan secara eksplisit dalam instruksi, misalnya,
instruksi Move 200 immediete, RO.
Indirection
dan pointer
Pada
mode pengalamatan berikutnya, instruksi tidak menyatakana operand atau
alamatnya secara eksplisit. Sebaliknya, instruksi menyediakan informasi dari
nama alamat memori suatu operand dapat ditetapkan. Kita menyebut alamat ini
sebagai effective address (EA) suatu operand.
Selain
kesederhanaanya yang tampak jelas, pengalamatan indirect melalui memori telah
terbukti memiliki keterbatasan pengunaan sebagai mode pengalamatan, dan jarang
di gunakan dalam computer modern, pengalamatan indirect melalui register
digunakan secara luas. Maka pengalamatan indirect melalui register memungkinkan
untuk mengakses variable global dengan terlebih dahulu me-load alamat operand
dalam suatu register.
Secara
umum teknik addressing yang sering dilakukan adalah:
1. Immediate addressing
Operand (data yang akan dikomputasi) berada langsung pada set instruksi.
1. Immediate addressing
Operand (data yang akan dikomputasi) berada langsung pada set instruksi.
2.
Direct Addressing
Operand berada pada memori, set instruksi memegang alamat lokasi memori dimana operand tersebut berada.
Operand berada pada memori, set instruksi memegang alamat lokasi memori dimana operand tersebut berada.
3.
Indirect Addresing
Operand berada pada memori, untuk mendapatkan operand ini CPU harus melakukan penelusuran dua kali yaitu dari data alamat memori yang ada pada set instruksi serta alamat yang ditunjuk oleh alamat memori yang diperoleh dari set instruksi tadi.
Operand berada pada memori, untuk mendapatkan operand ini CPU harus melakukan penelusuran dua kali yaitu dari data alamat memori yang ada pada set instruksi serta alamat yang ditunjuk oleh alamat memori yang diperoleh dari set instruksi tadi.
4. Register
addressing
Operand berada pada register, cara kerjanya mirip dengan direct addressing hanya saja CPU mengakses alamat register bukan alamat memori.
Operand berada pada register, cara kerjanya mirip dengan direct addressing hanya saja CPU mengakses alamat register bukan alamat memori.
5.
Register Indirect Addressing
Operand berada pada memori, untuk mendapatkan operand CPU harus mengakses register terlebih dahulu karena informasi lokasi operand berada pada register.
Operand berada pada memori, untuk mendapatkan operand CPU harus mengakses register terlebih dahulu karena informasi lokasi operand berada pada register.
6.
Displacement
Operand berada pada memori, cara kerjanya merupakan gabungan dari teknik direct addressing dan register indirect addressing.
Operand berada pada memori, cara kerjanya merupakan gabungan dari teknik direct addressing dan register indirect addressing.
7.
Stack
Operand berada pada stack, operand secara berkala dimasukan ke stack sehingga ketika
Operand berada pada stack, operand secara berkala dimasukan ke stack sehingga ketika
operand
dibutuhkan maka operand sudah berada pada “top of the stack”.
Teknik
pengalamatan tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan komputasi yang dilakukan
oleh computer yang secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu:
- Operasi load (memasukan data).
- Operasi branch (percabangan).
- Operasi aritmatik dan logika.
- Operasi load (memasukan data).
- Operasi branch (percabangan).
- Operasi aritmatik dan logika.
Ini adalah video pemrosesan set instruksi pada prosesor
Kesimpulan
Sesuai dengan materi-materi sebelumnya yaitu Computer Arithametic atau ALU kemudian Sistem I/O di dalam materi Set Instruksi ini saling berhubungan dengan materi-materi sebelumnya. Dimana set instruksi adalah sekumpulan instruksi lengkap yang dapat di mengerti oleh CPU atau komputer. Atau biasa di sebut dengan Bahasa Mesin (Machine Code). Dimana setiap instruksi terdiri dari sebuah opcode yang nantinya akan menempatkan darimana operand itu berada dan menempatkan operand sesuai dengan hasilnya. Set instruksi memiliki informasi yang di perlukan oleh CPU yang nantinya. Yang membuat sistem operasi dan fungsi-fungsi pada CPU berjalan. Jadi, setiap berjalan atau tidaknya sistem operasi dan CPU tergantung pada instruksi-instruksi atau set instruksi yang di terima.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/147307161/Makalah-Organisasi-Komputer
http://rendymalik29.wordpress.com/2014/01/23/set-instruksi-dan-pengalamatan/
http://iwankwahyum.wordpress.com/2014/02/03/10/
http://abiew-wb.blogspot.com/2011/10/arsitektur-set-instruksi.html
http://azharirahmadi.wordpress.com/2012/05/31/makalah-arsitektur-komputer-instructions-sets-addressing-modes-and-format/
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/147307161/Makalah-Organisasi-Komputer
http://rendymalik29.wordpress.com/2014/01/23/set-instruksi-dan-pengalamatan/
http://iwankwahyum.wordpress.com/2014/02/03/10/
http://abiew-wb.blogspot.com/2011/10/arsitektur-set-instruksi.html
http://azharirahmadi.wordpress.com/2012/05/31/makalah-arsitektur-komputer-instructions-sets-addressing-modes-and-format/
Comments
Post a Comment